PENELITIAN
TINDAKAN KELAS (PTK)
TENTANG
UPAYA
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR (SISWA KELAS IX- F) MELALUI METODE TALKING STICK
MATA
PELAJARAN IPS
DISUSUN
OLEH
Nama : Sri
Endang Supriyanti
NIM :
Program Studi : Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial
DOSEN
Dr.
HARI WAHYONO, M.Pd
PROGRAM
PASCA SARJANA
MAGISTER
PENDIDIKAN IPS
UNIVERSITAS
KANJURUHAN MALANG
TAHUN
2009
HALAMAN
PENGESAHAN
LAPORAN
PENELITIAN
TINDAKAN KELAS (PTK)
TENTANG
UPAYA
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR (SISWA KELAS IX – F)
MELALUI
METODE TALKING STICK
MATA
PELAJARAN IPS
OLEH
:
Nama : Sri
Endang Supriyanti
NIM :
Program Studi : Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial
Mengetahui
Dosen
Dr. Hari Wahyono, M.Pd.
|
Ambarawa, 5
Februari 2009
Mahasiswa
Sri Endang Supriyanti
NIM.
|
ABSTRAK
Rendahnya
hasil belajar siswa kelas IX F. SMPN 1 Ambarawa diduga kurangnya aktifitas
belajar dan perhatian siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Salah
satu usaha untuk mengatasi permasalahan ini yaitu dengan menerapkan suatu
metode pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi dengan menggunakan media
Peta. Diharapkan dengan alat peraga Peta pada mata palajaran IPS aktifitas
belajar siswa akan meningkat.
Obyek
penelitian ini adalah SMP 1 AMBARAWA pada siswa kelas IX F. yang berjumlah 40
siswa. Penelitian ini menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas, yang proses
kajianya terdiri atas empat tahap yaitu Perencanaan, Pelaksanaan, Observasi dan
Refleksi. Penelitian ini terdiri dari tiga siklus.
Tiap siklus direncanakan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Tiap siklus direncanakan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Berdasarkan
hasil refleksi tiap siklus pembelajaran dengan menggunakan alat peraga peta
mampu meningkatkan aktifitas belajar siswa. Sebelum menggunakan alat peraga
peta, aktifitas belajar siswa masih rendah, setelah menggunakan alat peraga
peta mengalami peningkatan. Dari makalah tersebut dapat disimpulkan :
Ketuntasan 66%. Nilai rata – rata hasil belajar mengalami peningkatan dari
siklus I 5,60%, Siklus II 6,66% dan Siklus III 7,11 %. Hasil Peningkatan
prestasi belajar diperoleh melalui penggunaan alat peraga peta semakin
meningkat.
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
karunia-Nyalah Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini dapat penulis selesaikan.
Penulis
Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini disusun berdasarkan pengalaman selama
penulis melakukan kegiatan pembelajaran perbaikan di SMPN 1 AMBARAWA Kabupaten
Tanggamus, dalam rangka memenuhi tugas sebagai mahasiswa Program Pasca Sarjana
(S-2) Universitas Kanjuruhan Malang.
Penulis
menyadari bahwa dalam penulis laporan ini masih banyak terdapat kesalahan dan
kekurangannya, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan dimasa – masa yang akan datang.
Akhirnya
penulis berharap semoga penulis laporan ini bermanfaat bagi penulis khususnya
dan pembaca pada umumnya. Terima Kasih.
Penulis
Sri
Endang Supriyanti
NIM.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Keberhasilan
proses belajar mengajar dapat dilihat dari prestasi yang diperoleh siswa.
Prestasi yang baik dapat dicapai melalui aktifitas dan perhatian siswa yang
tinggi.
Berdasarkan
pengalaman guru selama ini, prestasi siswa kelas IX F SMPN 1 Ambarawa masih
rendah dalam pembelajaran IPS. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata – rata
yang diperoleh siswa yaitu 3,5. Rendahnya prestasi ini diduga karena kurangnya
aktifitas dan perhatian siswa pada mata pelajaran IPS.
Salah
satu hal yang dapat meningkatkan
aktivitas dan perhatian siswa adalah melalui penggunaan alat peraga peta akan
meningkatkan prestasi belajar siswa untuk pelajaran IPS.
Hal
tersebut dapat dilihat dari beberapa alas an antara lain sebagai berikut :
1. Hasil
nilai ulangan harian atau formatif rendah
2. Waktu
diterangkan sebagai siswa kurang perhatian
3. Kurang
gairah atau semangat saat mengikuti pelajaran
4. Situasi
kelas kurang aktif, karena pelajaran kurang menarik
Berdasarkan hal diatas
penulis tertarik untuk meneliti peningkatan prestasi belajar siswa melalui
penggunaan alat peraga peta pada siswa kelas IX F. SMPN 1 Ambarawa.
B.
IDENTIFIKASI
MASALAH
1. Identifikasi
Masalah
Untuk
Mengidentifikasi Maslah yang akan menjadi focus pembahasan, Penulis melihat
dokumentasi nilai hasil ulangan harian yang pernah dilasanakan di kelas IX F.
SMPN 1 Ambarawa untuk mata pelajaran IPS rendah nilainya yaitu rata – rata 3,5.
Hal
ini menunjukkan bahwa tingkat penguasaan materi untuk siswa kelas IX F. SMPN 1
Ambarawa masih tergolong sangat rendah, maka penulis selaku guru kelas berupaya
untuk dapat meningkatkan prestasi belajar siswa serta penguasaan materi
pelajaran di kelas.
2. Rumusan
Masalah
Berdasarkan
analisis hasil ulangan yang disebutkan pada analisis di atas maka penulis
merumuskan masalah tersebut adalah apakah penggunaan alat peraga peta dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IX. F SMPN 1 Ambarawa.
3. Cara
Pemecahan Masalah
Masalah
tentang rendahnya Prestasi Belajar siswa kelas akan dipecahkan dengan alat
peraga Peta.
C.
TUJUAN
PENELITIAN
1. Untuk
mengetahui peningkatan prestasi siswa melalui alat peraga peta
2. Untuk
melibatkan siswa aktif dalam pembelajaran dengan menggunakan alat peraga.
3. Untuk
memperbaiki proses pembelajaran yang dilakukan baik terhadap maupun terus
menerus.
D.
MANFAAT
PENELITIAN
1.
Manfaat Bagi Siswa
Ø Dengan
alat peraga dapat meningkatkan prestasi siswa
Ø Dengan
alat peraga siswa semangat dalam proses pembelajaran
Ø Dengan
alat peraga tidak membuat siswa jenuh atau bosan.
2. Manfaat
Bagi Guru
Ø Untuk
memperbaiki kinerja guru agar lebih puas atas keberhasilannya
Ø Guru
memiliki kemampuan memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian yang
terjadi di kelasnya.
Ø Guru
mendapat kesempatan untuk berperan aktif dalam mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan sendiri
Ø Guru
akan lebih merasa percaya diri
3. Manfaat
Bagi Sekolah
Ø Sekolah
yang gurunya memiliki kemampuan untuk melakukan perubahan atau perbaikan
kinerjanya secara professional, maka sekolah tersebut akan berkembang pesat.
Ø Jika
sekolah yang gurunya memiliki keterampilan melaksanakan PTK tentu sekolah akan
memperoleh peningkatan kwalitas pembelajaran yang baik mutunya maupun hasilnya.
4. Ruang
Lingkup Penelitian
a.
Obyek : Penggunaan alata peraga peta
b.
Subyek : Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan
pada semester I dengan rentang waktu 3 bulan dimulai bulan September sampai
November 2008
c.
Lokasi : Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan
di IX F. SMPN I Ambarawa Kabupaten Tanggamus.
BAB
II
KAJIAN PUSTAKA
A.
KAJIAN
TEORI DAN PUSTAKA
Media
sebagai alat batu pembelajaran yang seharusnya dimanfaatkan oleh guru dalam
proses pembelajaran. Banyak jenis media yang dapat digunakan, disesuaikan
dengan kondisi waktu, keuangan maupun karakteristik materi pembelajaran.
Setiap
Jenis media memiliki karakteristik dan kemampuan dalam menayangan pesan dan
informasi (Kemp. 1985)
Gambar
merupakan suatu bentuk media yang masuk dalam katagori grafis. Ukuran dan foto
gambar dapat diperbesar atau diperkecil agar dapat digunakan untuk keperluan
pembelajaran tertentu.
Pemanfaatan
gambar dalam proses pembelajaran sangat membantu guru dalam beberapa hal
seperti yang dikemukakan (Heinich, et-a4, 1996).
·
Menarik perhatian, pada umumnya semua
orang senang melihat foto gambar
·
Menyediakan gambaran nyata dari suatu
objek
·
Unik
·
Memperjelas hal – hal yang bersifat
abstrak
·
Mampu mengilustrasikan suatu proses
B.
PENGERTIAN
PRESTASI BELAJAR
Prestasi
belajar adalah hasil yang dicapai siswa setelah diadakanya proses belajar
mengajar dalam jangka waktu tertentu (Sudijono, 1995:431). Sedangkan menurut
pendapat Oemar Hamalik (1998:85) Prestasi belajar adalah perubahan tingkah laku
yang diharapkan pada siswa setelah dilakukan belajar mengajar.
C.
HIPOTESIS
TINDAKAN
Dengan
menggunakan alat peraga Peta dalam proses belajar mengajar di kelas IX F. SMPN
Ambarawa dalam pelajaran IPS akan meningkat.
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
3.1
Rencana
Penelitian
3.1.1
Lokasi Penelitian
Penelitian
ini dilaksanakan di kelas IX F. SMPN 1 Ambarawa dengan jumlah siswa 40 orang.
Penelitian ini berlangsung selam 3 bulan yaitu dari bulan September sampai
bulan November 2008 semester ganjil dengan pokok bahasan Benua Asia dan Australia
3.1.2
Rencana Tindakan Kelas
Prosedur
penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 3 siklus, tiap siklus dilaksanakan
sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai seperti yang sudah direncanakan
dalam faktor yang diselidiki. Pertama dengan orentasi, setelah orentasi
dilanjutkan dengan tahap – tahap sebagai berikut :
Siklus I
1. Perencanaan
Adapun
kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan ini adalah sebgaai berikut :
1.1 Guru
membuat jadwal rencana tindakan untuk materi pokok bahasan
1.2 Guru
membuat perangkat pembelajaran
1.3 Mempersiapkan
soal pertanyaan
1.4 Membuat
instrument untuk mengumpulkan data berupa :
a. Lembar
Observasi murid oleh teman sejawat
b. Lembar
observasi guru oleh teman sejawat
c. Lembar
observasi murid oleh guru
1.5 Mempersiapkan
peta, buku, LKS
2. Tindakan
2.1 Para
Pembelajaran
Untuk
mengetahui kemampuan awal siswa, amak diadakan pre test mengenai materi yang
akan disajikan secara tertulis.
2.2 Kegiatan
Inti
a. Guru
menyajikan materi pelajaran sesuai dengan pokok bahasan yaitu materi kelas IX
semester I dengan menggunakan alat peraga Peta.
b. Guru
memberikan motivasi kegiatan siswa dalam belajar dengan menggunakan metode
bervariasi
c. Guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
d. Guru
memberikan tugas kepada siswa untuk menunjukkan letak suatu daerah pada Peta.
e. Guru
memberikan petunjuk kepada siswa dalam mengerjakan tugas
f.
Siswa mengerjakan tugas soal – soal dari
materi pelajaran yang telah diberikan guru selama PBM dalam waktu 49 menit.
g. Siswa
mengumpulkan tugas
h. Guru
mengevaluasi
2.3 Akhir
Pembelajaran
1. Tes
Akhir
3. Observasi
Selama
KBM berlangsung, hal – hal yang terjadi baik secara positif maupun negative
dicatat oleh teman sejawat serta informasi dari siswa.
3.1 Pengamatan
Murid oleh teman sejawat
1. Mengobrol
dengan teman
2. Mengganggu
teman sebangku
3. Mengerjakan
pekerjaan lain
4. Melamun
/ bengkok kurang mengerti
5. Tidak
mau maju untuk menunjukkan suatu daerah.
3.2 Pengamatan
guru oleh Teman Sejawat
1. Mengucapkan
salam pembuka
2. Mengabsen
siswa
3. Menarik
perhatian siswa
4. Suara
jelas
5. Menulis
judul pelajaran
6. Mengajukan
pertanyaan.
7. Penyampaian
materi pelajaran dapat dipahami
8. Guru
membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam mengamati peta.
9. Guru
member tugas
10. Guru
member petunjuk tentang tugas yang diberikan cukup jelas.
4. Refleksi
Siklus I
Dari
hasil observasi yang dilakukan pada Siklus I masih terdapat beberapa
kekurangan, antara lain :
a. Kekurangan
Guru
1. Guru
masih agak canggung dalam melakukan pengajaran
2. Guru
belum sempurna dlaam menggunakan peta
3. Dalam
memberian tugas guru belum melakukan bimbingan
b. Kekurangan
Guru
1. Siswa
masih ada yang mengobrol
2. Siswa
masih ada yang belum jelas tentang tugas yang diberikan guru
c. Kekurangan
Guru dan Siswa
1. Guru
sudah melakukan pencapaian mengajar dengan baik
2. Guru
sudah memberikan materi pelajaran sesuai dengan kurikulum
3. Guru
sudah melakukan penilaian dengan cara post test.
4. Siswa
sudah mulai berani untuk bertanya.
5. Rekomendasi
Siklus I
Untuk
melakkan tindakan berikutnya :
1. Guru
agar mempersiapkan mental dengan baik sehingga tidak canggung
2. Guru
agar menyempurnakan penggunaan peta
3. Guru
supaya melakukan bimbingan dalam memberikan tugas kepada siswa.
Siklus II
1. Rencana
Tindakan Siklus II
Pada
siklus II skenarionya sama dengan siklus I, tetapi dengan melaksanakan
perbaikan – perbaikan yang terdapat pada sisklus I dan dalam melaksanakan
perbaikan siklus II, guru akan merencanakan tindakan dengan mengunakan alat
peraga peta bersama guru dengan siswa, serta akan memberikan tugas – tugas yang
sesuai.
2. Pelaksanaan
Tindakan Siklus II
Pelaksanaan
tindakan yang dilakukan oleh guru adalah sebagai berikut :
1. Guru
memberikan salam kepada siswa
2. Guru
mengabsen siswa
3. Guru
memberikan motivasi dan apersepsi
4. Guru
menjelaskan materi tentang penggunaan peta
5. Guru
melakukan Tanya jawab tentang letak suatu daerah
6. Guru
memberikan tugas berupa test setiap akhir pembelajaran dengan test tertulis
berbentuk isian 10 soal
3. Refleksi
Siklus II
Dari
hasil pelaksanaan tindakan pada siklus II, maka dapat direfleksikan sebagai
berikut :
Kelebihan
Guru dan Siswa
1. Guru
sudah tidak canggung lagi dalam melakukan pengajaran
2. Guru
sudah melakukan Tanya jawab dengan baik
3. Guru
sudah membimbing siswa dalam mengerjakan tugas
4. Siswa
sudah jelas dalam menggunakan alat peraga
5. Siswa
sudah tidak mengobrol lagi.
Namun pada siklus II
masih terdapat kekurangan guru dan siswa dalam pelaksanaan PBM, antara lain :
1. Guru
belum memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk menjawab pertanyaan.
2. Sebagian
kecil siswa masih belum melakukan aktivitas secara maksimal
3. Guru
terlambat masuk kelas 4 Rekomendasi Siklus II.
Dari hasil yang
dilakukan oleh guru dan teman sejawat, maka dapat direkomendasikan sebagai
berikut :
1. Agar
guru memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk menjawab pertanyaan
2. Guru
supaya memberian motivasi kepada siswa supaya belajar dengan baik
3. Guru
supaya datang tepat waktu sehingga tidak terlambat
Siklus III
Hasil
tindakan siklus III
1. Rencana
Tindakan Siklus II
Tindakan
yang dilakukan pada siklus III adalah Dengan cara menggunakan alat peraga peta/
globe yang diakhiri dengan test soal isian 10 soal.
2. Pelaksanaan
Siklus III
Hasil
pelaksanaan tindakan siklus III
2.1 Guru
member salam kepada siswa
2.2 Guru
mengabsen siswa
2.3 Guru
memberikan motivasi dan apersepsi
2.4 Guru
menjelaskan materi dengan alat peraga / globe
2.5 Guru
melakukan Tanya jawab dengan letak suatu daerah
2.6 Guru
memberikan lembar tugas kepada siswa
2.7 Guru
menutup pelajaran dengan memberikan post tes.
3. Refleksi
Siklus III
Dari
hasil tindakan dapat direfleksikan sebagai berikut :
1. Guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan
2. Siswa
sudah melakukan aktivitas dengan baik
3. Guru
sudah tidak terlambat lagi
Kelebihan guru dan
siswa pada pelaksanaan tindakan penelitian Siklus III sudah seluruhnya baik dan
hasilnya sudah memuaskan.
4. Rekomendasi
Siklus III
Dari
hasil refleksi diatas, maka rekomendasi pada Siklus III, adalah sebagai berikut
:
4.1 Guru
akan mempertahankan sistem pengajaran yang sudah baik
4.2 Guru
akan mengusahakan agar setiap proses pembelajaran menggunakan alat peraga.
Rencana pengembangan
siklus dapat digambarkan sebagai berikut:
Observasi
|
Observasi
|
Observasi
|
|||
Refleksi
|
Refleksi
|
Refleksi
|
|||
Tindakan
|
Tindakan
|
Tindakan
|
|||
Rekomendasi
|
Rekomendasi
|
Rekomendasi
|
Sumber
: Petunjuk Praktis Penelitian Tindakan Kelas
3.1.3
Data dan Cara Pengambilan
1.
Sumber Data : Sumber data
penelitian ini adalah siswa dan guru, penelitian atau teman sejawat.
2.
Jenis Data : Jenis data yang
didapatkan adalah Data kualitatif dan data kuantitatif yang terdiri dari:
a. Menanyakan
kepada siswa, teman sejawat dan melihat hasil test.
b. Menanyakan
kembali kepada teman sejawat apakah penggunaan alat peraga peta/ globe sudah
sesuai dengan materi pelajaran.
3.1.4
Indikator Kerja
Kriteria
keberhasilan untuk menilai hasil kerja dalam kajian tindakan ini dipergunakan
cara :
a.
Dengan membandingkan nilai pre test dan
pos test
b.
Menghitung ketuntasan belajar dengan
daya serap ini digunakan untuk menghitung daya serap materi yang telah
disampaikan guru bagi setiap siswa untuk seluruh butir soal, dengan criteria
sebagai berikut :
Jumlah
Skor Tiap Siswa
Daya
Serap x 100
Siswa
dikatakan tuntas belajar apabila :
1. Secara
perorangan, bila siswa memperoleh nilai 6,5 atau presentase ketercapaian 65%
2. Ketuntasan
belajar klasikal dicapai bila kelas tersebut terdapat > 85% siswa yang telah
mendapat nilai 6,5 (dekdikbud, 1997:36)
5. Variabel
Penelitian
Variabel
bebas, yaitu penggunaan alat peraga peta
Variabel
terikat, yaitu Prestasi belajar.
BAB IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil dan Tindakan Siklus I
4.1.1 Hasil Observasi Siklus
I
Untuk
mendapat data prestasi dilakukan Pretest dan Postes dalam setiap proses
pembelajaran. Karena ini untuk mengetahui ketentuan belajar. Berdasarkan hasil
ulangan formatif mata pelajaran IPS kelas IX SMPN 1 Ambarawa yang telah
dilakukan pada tanggal 15-10-2008 Memperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 1.Hasil Ulangan Foramtif.
Kriteria
|
Nilai
|
Jumlah
Siswa
|
Prosentase
|
Keterangan
|
Kurang
Sedang
Baik
Baik Sekali
|
4,0 - 5,5
5,6 - 6,5
6,6 - 7,9
8,0 - 10
|
37
7
4
-
|
77,1 %
14,6 %
8,3 %
-
|
|
Jumlah
|
4,57
|
48
|
100 %
|
Sumber :
Buku Nilai kelas IX F SMPN I Ambarawa
Tabel 1
menunjukan sebagian besar (77,1 %) sebelum tindakan memperoleh nilai kurang dan
7 siswa (14,6 %) mendapat nilai sedang, serta 4 siswa (8,3 %) memperoleh baik.
Nilai
hasil ulangan sebelum tindakan 1 menunjukan nilai terendah 3,5 dan nilai
tertinggi 7,0 dengan nilai rata-rata 4,57 nilai itu kriteria ketuntasan
belajar.
Tabel 2.
Hasil ulanagn setelah tindakan pelajaran IPS SMPM I Ambarawa
Kriteria
|
Nilai
|
Jumlah
Siswa
|
Prosentase
|
Keterangan
|
Kurang
Sedang
Baik
Baik Sekali
Jumlah
|
4,0 – 5,5
5,6 – 6,5
6,6 – 7,9
8,0 – 10
5,60
|
23
14
7
4
48
|
47,9 5
29,2 %
14,6 %
8,3 %
100 %
|
Sumber :
Buku Nilai Kelas IX F SMPN I Ambarawa
Tabel 2
menunjukan sebagian besar (47,9 %) siswa setelah tindakan 1 masih memperoleh nilai kurang baik.
Kemudian 14 siswa (29,2 %) mendapat nilai sedang dan 7 Orang Siswa (14,6 %)
mendapat nilai baik. Serta ada 4 siswa (8,3 %) mendapat nilai baik sekali.
Dengan nilai rata-rata 5,60 nilai ini masih tergolong rendah beradasarkan
kriteria ketuntasan belajar. Maka diadakan tindakan II untuk memperbaiki
tindakan yang ke I. hasil ulangan pada tindakan I dapat dilihat pada tabel 2
REFLEKSI
Adapun
refleksi yang harus dilakukan untuk melaksanakan tindakan pada siklus III
adalah :
1.
Guru hendaknya memperhatikan aloksi waktu
2.
Guru menyampaikan materi hanya ceramah serius
3.
Guru hendaknya member perhatian anak yang
kurang aktif
4.
Nilai rata-rata siswa masih kurang terlihat
pada hasil prestasi rata-rata hanya 5,60.
4.2
Hasil
dan Tindakan Siklus II
Hasil
ulangan pada tindakan ke II diperoleh hasil pada table 3 yang di ringkas
menjadi data-data dibawah ini :
Tabel 3. Hasil ulangan
tindakan II Pelajaran IPS SMPN I Ambarawa
Kriteria
|
Nilai
|
Jumlah
Siswa
|
Prosentase
|
Keterangan
|
Kurang
Sedang
Baik
Baik sekali
|
4,0 – 5,5
5,6 – 6,5
6,6 – 7,9
8,0 - 10
|
27
15
6
-
|
56,3 %
31,2 %
12,5 %
|
|
Jumlah
|
5,47
|
48
|
100 %
|
Sumber
:Buku Nilai kelas IX F SMPN I Ambarawa
Tabel 3
menunjukan bahwa siswa sebelum tindakan ke II dilakukan yang memperoleh nilai
kurang berjumlah 27 (56,3 %) nilai sedang 15 siswa (31,2 %)dan 6 siswa (31,2 %) dan
ada 6 siswa yang memperoleh nilai baik
(12,5 %).
Hasil
ulangan tindakan II nilai terendah 4,0 dan nilai tertinggi 7,0 dengan rata-rata
5,47 tergolong kurang berdasarkan kriteria ketuntasan belajar.
Kemudian
setelah diadakan tindakan II untuk mengetahui perubahan prestasi, maka
dilakukan ulanagn hasilnya dapat dilihat pada table 4.
Tabel 4. Hasil ulangan
Pelajaran IPS kelas IX F SMPN I Ambarawa
Kriteria
|
Nilai
|
Jumlah
Siswa
|
Prosentase
|
Keterangan
|
Kurang
Sedang
Baik
Baik sekali
|
4,0 – 5,5
5,6 – 6,5
6,6 – 7,9
8,0 - 10
|
3
23
16
6
|
6,3 %
47,9 %
33,3 %
12,5 %
|
|
Jumlah
|
6,66
|
48
|
100 %
|
Sumber :
Buku nilai Kelas IX F SMPN I Ambarawa
Tabel 4
atau diatas menunjukan bahwa siswa masih memperoleh nilai kurang. Kemudian ada
23 siswa (47,9 %) yang mendapat nilai sedang dan 16 siswa (33,3 %) mendapat
nilai baik serta ada G siswa (12,5 %) yang mendapat nilai baik sekali. Dan
rata-rata nilai yang didapat adalah 6,66 dan masih tergolong rendah berdasarkan
kriteria ketuntasan belajar.
Maka
berdasarkan hasil tersebut peneliti melanjutkan tindakan yang ke III untuk
memperbaiki tindakan yang ke II.
REFLEKSI
Adapun
refleksi yang harus diperhatikan untuk melaksanakan tindakan pada siklus III
adalah :
1.
Guru Hendaknya menggunakan waktu yang saudah
ditentukan
2.
Guru harus menggunakan alat peraga/globe
3.
Guru member kesempatan kepada siswa untuk
bertanya
4.
Guru hendaknya member bimbingan dalam latihan
5.
Masih ada siswa yang belum berhasil dan belum
aktif dalam pembelajaran.
Terlihat
prestasi rata-rata mendapat nilai 5,87
4.3
Hasil
dan Tindakan Siklus III
Hasil
ulangan pada tindakan III diperoleh hasil ringkasan data yang disajikan pada
table 5.
Tabel 5.
Hasil ulangan tindakan III mata pelajaran IPS kelas F SMPN I Ambarawa.
Kriteria
|
Nilai
|
Jumlah
Siswa
|
Prosentase
|
Keterangan
|
Kurang
Sedang
Baik
Baik sekali
|
4,0 – 5,5
5,6 – 6,5
6,6 – 7,9
8,0-10
|
15
18
10
5
|
31,3 %
37,5 %
20,8 %
10,4 %
|
|
Jumlah
|
5,60
|
48
|
100 %
|
Sumber :
Buku Nilai kelas IX F SMPN I Ambarawa.
Pada
table 5 menunjukan bahwa siswa sebelum tindakan ke III dilakukan yang
memperoleh nilai kurang bberjumlah 15 siswa (31,3 %), nilai sedang ada 18 siswa
(37,5 %) dan siswa (20,8 %) memperoleh nilai baik serta 4 siswa (10,4 %) yang
mendapat nilai baik sekali.
Hasil
ulangan sebelumnya tindakan ke III niali terendah 4,0 dan nilai tertinggi 8,0
dengan rata-rata 5,92 tergolong kurang berdasarkankriteria ketuntasan belajar.
Selanjutnya
setelah dilakukan tindakan III untuk mengerahui perubahan prestasi maka
dilakukan ulangan hasilnya dapat dilihat pada table 6.
Tabel 6.
Hasil ulangan setelah tindakan III Pelajaran IPS Kelas IX F SMPN I Ambarawa
Kriteria
|
Nilai
|
Jumlah
Siswa
|
Prosentase
|
Keterangan
|
Kurang
Sedang
Baik
Baik sekali
|
4,0 – 5,5
5,6 – 6,5
6,6 – 7,9
8,0 - 10
|
-
14
19
15
|
-
29,2 %
39,5 %
31,3 %
|
|
Jumlah
|
6,60
|
48
|
100 %
|
Sumber :
Buku Nilai kelas IX F SMPN I Ambarawa
Berdasarkan
Tabel 6 pada tindakan ke III prestasi siswa sudah meningkat dan menunjukan
bahwa siswa sudah aktif dalam belajar IPS. Hasil tersebut dilihat dari siswa
nilai sedang dan 19 siswa (39,5 %) mendapat nilai baik, serta 15 siswa (31,3 %)
mendapat nilai baik sekali.
Berarti
pada tindakan ke II siswa sudah dapat di kreateriakan ketuntasan belajar dalam
belajar dengan mendapat nilai rata-rata mencapai 7,11
REFLEKSI
Pada
tindakan siklus III guru dalam melaksanakan tindakan sudah menunjukan
kreativitas siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS. Dan hasilnya dapat dilihat
dari prestasi yang dapat di peroeh siswa yaitu rata-rata 7,11.
Dari
table 8 menunjukan bahwa sebagian besar (45% siswa setelah tindakan ke III atau
setelah proses belajar mengajar dilakukan dan di dukung dengan dan penggunaan
alat peraga peta/globe memperoleh nilai dan baik sampai baik sekali dan tidak
ada siswa yang memperoleh nilai kurang.
Nilai
ulangan setelah tindakan ketiga menunjukan nilai terendah 6,0 dan tertinggi 8,0
dengan nilai rata-rata 7,11 dan tergolong baik berdasarkan kriteria ketuntasan
belajar.
Berdasarkan
uraian diatas berarti siswa dari sebelum tindakan III dan tindakan III selesai
nilai siswa meningkat dari rata-rata 5,91 menjadi 7,11 hal ini menandakan
adanya peningkatan nilai siswa sebelum tindakan dan sesudah tindakan.
Untuk
mengetahui nilai siswa sebelum dan sesudah tindakan III dapat dilihat pada
table 5. Setelah tindakan I,II,III akhir pokok bahasan dilakukan ulangan tes
untuk mengetahui ketuntasan belajar mengajar secara klasikal dengan daya serap
yang diperoleh siswa yang dapat dilihat pada table 7. Ini dapat diketahui yang
tuntas dan tidah tuntas belajarnya adalah sebagai berikut :
No
|
Kriteria
|
Jumlah
Siswa
|
Prosentase
|
Keterangan
|
1
2
|
6,5
6,0
|
44
4
|
91,66 %
8,34 %
|
Tuntas
Tidak Tuntas
|
Jumlah
|
5,60
|
48
|
100 %
|
Sumber :
Buku Nilai kelas IX F SMPN I Ambarawa
Tabel 7 Menunjukan hasil ketentuan belajar setelah selesai tiga
kali tindakan, siswa tuntas belajar secara klasik memperoleh 91,66 % maka kelas
ini tergolong tuntas belajar karena 85% dari jumlah siswa telah mencapai daya
serap 65 %. Hal ini berarti alat peraga peta globe dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa kelas.
BAB V
KESIMPULAN
DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil pembahasan yang dilakukan oleh penulis dan dianalisis data yang telah
dikemukakan diatas maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1.
Dengan menggunakan alat peraga peta dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
2.
Secara Klasikal ketuntasan belajar mencapai
91,66 % hal ini membukti alat peraga.
3.
Mulai dari siklus I sampai siklus III selalu
mengalami peningkatan. Hal ini berarti harus ada tindak lanjut dalam proses
pembelajaran.
4.
Rata-rata nilai prestasi belajar pada setiap
siklus meningkat siklus I 5,60 % siklus 116,66 % siklus 117,11 %
5.
Ketuntasan belajar siklus 125 %, siklus 117,5 %
dan siklus III 91,66
%.
5.2
Saran
1.
Hendaknya guru dalam menyajikan dapat
menggunakan alat peraga yang ada
2.
Hendaknya guru kreatif dalam menyampaikan alat peraga
dalam pelajaran.
DAFTAR
PUSTAKA
Arsyad Umar. 2003. IPS Terpadu untuk SMPN Kelas
IX Penerbit Erlangga. Jakarta
Eko Suyanto. 2005. Pemanfaatan Media
Pembelajran. Penerbit Universitas Lampung. (Modul)
Hamalik,Oemar. 1989. Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan
belajar. Pnenerbit Tarsito Bandung. Halaman 85
I.G.A.K. Wardani. 2004 Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) Buku Metode Pokok. Penerbit Univrsitas Terbuka Jakarta.
Suyoto. 2005. PenelitianTindakan Kelas (PTK).
Penerbit Universitas Lampung (Modul).
GAMBARAN
PEMBELAJARAN 3 SIKLUS
1.
|
|
|
|
|
-
SIKLUS III
REFLEKSI
3.
Sumber : Petunjuk Buku
PTK (Peneliti Tindakan Kelas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar