Rabu, 07 Maret 2012

PTK ENDANG


LAPORAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

TENTANG

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR (SISWA KELAS IX- F) MELALUI METODE TALKING STICK
MATA PELAJARAN IPS

Description: D:\logo\UNIVERITAS KANJURUHAN MALANG.jpg











DISUSUN OLEH

Nama                  :    Sri Endang Supriyanti
NIM                    :          
Program Studi     :    Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial 

DOSEN
Dr. HARI WAHYONO, M.Pd





PROGRAM PASCA SARJANA
MAGISTER PENDIDIKAN IPS
UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
TAHUN 2009




HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

TENTANG

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR (SISWA KELAS IX – F)
MELALUI METODE TALKING STICK
MATA PELAJARAN IPS





OLEH :

Nama                  :    Sri Endang Supriyanti
NIM                    :          
Program Studi     :    Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial 




Mengetahui
Dosen




Dr. Hari Wahyono, M.Pd.
Ambarawa, 5 Februari 2009

Mahasiswa





Sri Endang Supriyanti
NIM.





ABSTRAK



Rendahnya hasil belajar siswa kelas IX F. SMPN 1 Ambarawa diduga kurangnya aktifitas belajar dan perhatian siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Salah satu usaha untuk mengatasi permasalahan ini yaitu dengan menerapkan suatu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi dengan menggunakan media Peta. Diharapkan dengan alat peraga Peta pada mata palajaran IPS aktifitas belajar siswa akan meningkat.

Obyek penelitian ini adalah SMP 1 AMBARAWA pada siswa kelas IX F. yang berjumlah 40 siswa. Penelitian ini menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas, yang proses kajianya terdiri atas empat tahap yaitu Perencanaan, Pelaksanaan, Observasi dan Refleksi. Penelitian ini terdiri dari tiga siklus.
Tiap siklus direncanakan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

Berdasarkan hasil refleksi tiap siklus pembelajaran dengan menggunakan alat peraga peta mampu meningkatkan aktifitas belajar siswa. Sebelum menggunakan alat peraga peta, aktifitas belajar siswa masih rendah, setelah menggunakan alat peraga peta mengalami peningkatan. Dari makalah tersebut dapat disimpulkan : Ketuntasan 66%. Nilai rata – rata hasil belajar mengalami peningkatan dari siklus I 5,60%, Siklus II 6,66% dan Siklus III 7,11 %. Hasil Peningkatan prestasi belajar diperoleh melalui penggunaan alat peraga peta semakin meningkat.  




KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nyalah Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini dapat penulis selesaikan.

Penulis Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini disusun berdasarkan pengalaman selama penulis melakukan kegiatan pembelajaran perbaikan di SMPN 1 AMBARAWA Kabupaten Tanggamus, dalam rangka memenuhi tugas sebagai mahasiswa Program Pasca Sarjana (S-2) Universitas Kanjuruhan Malang.

Penulis menyadari bahwa dalam penulis laporan ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangannya, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dimasa – masa yang akan datang.

Akhirnya penulis berharap semoga penulis laporan ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Terima Kasih.


Penulis



Sri Endang Supriyanti
NIM.



BAB I
PENDAHULUAN


A.       LATAR BELAKANG

Keberhasilan proses belajar mengajar dapat dilihat dari prestasi yang diperoleh siswa. Prestasi yang baik dapat dicapai melalui aktifitas dan perhatian siswa yang tinggi.

Berdasarkan pengalaman guru selama ini, prestasi siswa kelas IX F SMPN 1 Ambarawa masih rendah dalam pembelajaran IPS. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata – rata yang diperoleh siswa yaitu 3,5. Rendahnya prestasi ini diduga karena kurangnya aktifitas dan perhatian siswa pada mata pelajaran IPS.

Salah satu hal yang  dapat meningkatkan aktivitas dan perhatian siswa adalah melalui penggunaan alat peraga peta akan meningkatkan prestasi belajar siswa untuk pelajaran IPS.

Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa alas an antara lain sebagai berikut :
1.      Hasil nilai ulangan harian atau formatif rendah
2.      Waktu diterangkan sebagai siswa kurang perhatian
3.      Kurang gairah atau semangat saat mengikuti pelajaran
4.      Situasi kelas kurang aktif, karena pelajaran kurang menarik

Berdasarkan hal diatas penulis tertarik untuk meneliti peningkatan prestasi belajar siswa melalui penggunaan alat peraga peta pada siswa kelas IX F. SMPN 1 Ambarawa.




B.       IDENTIFIKASI MASALAH

1.      Identifikasi Masalah
Untuk Mengidentifikasi Maslah yang akan menjadi focus pembahasan, Penulis melihat dokumentasi nilai hasil ulangan harian yang pernah dilasanakan di kelas IX F. SMPN 1 Ambarawa untuk mata pelajaran IPS rendah nilainya yaitu rata – rata 3,5.

Hal ini menunjukkan bahwa tingkat penguasaan materi untuk siswa kelas IX F. SMPN 1 Ambarawa masih tergolong sangat rendah, maka penulis selaku guru kelas berupaya untuk dapat meningkatkan prestasi belajar siswa serta penguasaan materi pelajaran di kelas.

2.      Rumusan Masalah
Berdasarkan analisis hasil ulangan yang disebutkan pada analisis di atas maka penulis merumuskan masalah tersebut adalah apakah penggunaan alat peraga peta dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IX. F SMPN 1 Ambarawa.

3.      Cara Pemecahan Masalah
Masalah tentang rendahnya Prestasi Belajar siswa kelas akan dipecahkan dengan alat peraga Peta.

C.       TUJUAN PENELITIAN
1.      Untuk mengetahui peningkatan prestasi siswa melalui alat peraga peta
2.      Untuk melibatkan siswa aktif dalam pembelajaran dengan menggunakan alat peraga.
3.      Untuk memperbaiki proses pembelajaran yang dilakukan baik terhadap maupun terus menerus.



D.      MANFAAT PENELITIAN
1.         Manfaat Bagi Siswa
Ø  Dengan alat peraga dapat meningkatkan prestasi siswa
Ø  Dengan alat peraga siswa semangat dalam proses pembelajaran
Ø  Dengan alat peraga tidak membuat siswa jenuh atau bosan.
2.      Manfaat Bagi Guru
Ø  Untuk memperbaiki kinerja guru agar lebih puas atas keberhasilannya
Ø  Guru memiliki kemampuan memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian yang terjadi di kelasnya.
Ø  Guru mendapat kesempatan untuk berperan aktif dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sendiri
Ø  Guru akan lebih merasa percaya diri

3.      Manfaat Bagi Sekolah
Ø  Sekolah yang gurunya memiliki kemampuan untuk melakukan perubahan atau perbaikan kinerjanya secara professional, maka sekolah tersebut akan berkembang pesat.
Ø  Jika sekolah yang gurunya memiliki keterampilan melaksanakan PTK tentu sekolah akan memperoleh peningkatan kwalitas pembelajaran yang baik mutunya maupun hasilnya.

4.      Ruang Lingkup Penelitian
a.         Obyek                       :    Penggunaan alata peraga peta
b.        Subyek                      :    Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester I dengan rentang waktu 3 bulan dimulai bulan September sampai November 2008
c.         Lokasi                       :    Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di IX F. SMPN I Ambarawa Kabupaten Tanggamus.



BAB II
KAJIAN PUSTAKA


A.       KAJIAN TEORI DAN PUSTAKA

Media sebagai alat batu pembelajaran yang seharusnya dimanfaatkan oleh guru dalam proses pembelajaran. Banyak jenis media yang dapat digunakan, disesuaikan dengan kondisi waktu, keuangan maupun karakteristik materi pembelajaran.

Setiap Jenis media memiliki karakteristik dan kemampuan dalam menayangan pesan dan informasi (Kemp. 1985)

Gambar merupakan suatu bentuk media yang masuk dalam katagori grafis. Ukuran dan foto gambar dapat diperbesar atau diperkecil agar dapat digunakan untuk keperluan pembelajaran tertentu.

Pemanfaatan gambar dalam proses pembelajaran sangat membantu guru dalam beberapa hal seperti yang dikemukakan (Heinich, et-a4, 1996).
·           Menarik perhatian, pada umumnya semua orang senang melihat foto gambar
·           Menyediakan gambaran nyata dari suatu objek
·           Unik
·           Memperjelas hal – hal yang bersifat abstrak
·           Mampu mengilustrasikan suatu proses

B.       PENGERTIAN PRESTASI BELAJAR

Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai siswa setelah diadakanya proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu (Sudijono, 1995:431). Sedangkan menurut pendapat Oemar Hamalik (1998:85) Prestasi belajar adalah perubahan tingkah laku yang diharapkan pada siswa setelah dilakukan belajar mengajar.

C.       HIPOTESIS TINDAKAN
Dengan menggunakan alat peraga Peta dalam proses belajar mengajar di kelas IX F. SMPN Ambarawa dalam pelajaran IPS akan meningkat.




BAB III
PROSEDUR PENELITIAN


3.1    Rencana Penelitian
3.1.1        Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas IX F. SMPN 1 Ambarawa dengan jumlah siswa 40 orang. Penelitian ini berlangsung selam 3 bulan yaitu dari bulan September sampai bulan November 2008 semester ganjil dengan pokok bahasan Benua Asia dan Australia

3.1.2        Rencana Tindakan Kelas
Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 3 siklus, tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai seperti yang sudah direncanakan dalam faktor yang diselidiki. Pertama dengan orentasi, setelah orentasi dilanjutkan dengan tahap – tahap sebagai berikut :

Siklus I
1.      Perencanaan
Adapun kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan ini adalah sebgaai berikut :
1.1    Guru membuat jadwal rencana tindakan untuk materi pokok bahasan
1.2    Guru membuat perangkat pembelajaran
1.3    Mempersiapkan soal pertanyaan
1.4    Membuat instrument untuk mengumpulkan data berupa :
a.       Lembar Observasi murid oleh teman sejawat
b.      Lembar observasi guru oleh teman sejawat
c.       Lembar observasi murid oleh guru
1.5    Mempersiapkan peta, buku, LKS


2.      Tindakan
2.1    Para Pembelajaran
Untuk mengetahui kemampuan awal siswa, amak diadakan pre test mengenai materi yang akan disajikan secara tertulis.

2.2    Kegiatan Inti
a.       Guru menyajikan materi pelajaran sesuai dengan pokok bahasan yaitu materi kelas IX semester I dengan menggunakan alat peraga Peta.
b.      Guru memberikan motivasi kegiatan siswa dalam belajar dengan menggunakan metode bervariasi
c.       Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
d.      Guru memberikan tugas kepada siswa untuk menunjukkan letak suatu daerah pada Peta.
e.       Guru memberikan petunjuk kepada siswa dalam mengerjakan tugas
f.        Siswa mengerjakan tugas soal – soal dari materi pelajaran yang telah diberikan guru selama PBM dalam waktu 49 menit.
g.       Siswa mengumpulkan tugas
h.       Guru mengevaluasi

2.3    Akhir Pembelajaran
1.      Tes Akhir

3.      Observasi
Selama KBM berlangsung, hal – hal yang terjadi baik secara positif maupun negative dicatat oleh teman sejawat serta informasi dari siswa.  
3.1    Pengamatan Murid oleh teman sejawat
1.      Mengobrol dengan teman
2.      Mengganggu teman sebangku
3.      Mengerjakan pekerjaan lain
4.      Melamun / bengkok kurang mengerti
5.      Tidak mau maju untuk menunjukkan suatu daerah.

3.2    Pengamatan guru oleh Teman Sejawat
1.      Mengucapkan salam pembuka
2.      Mengabsen siswa
3.      Menarik perhatian siswa
4.      Suara jelas
5.      Menulis judul pelajaran
6.      Mengajukan pertanyaan.
7.      Penyampaian materi pelajaran dapat dipahami
8.      Guru membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam mengamati peta.
9.      Guru member tugas
10.  Guru member petunjuk tentang tugas yang diberikan cukup jelas.

4.      Refleksi Siklus I
Dari hasil observasi yang dilakukan pada Siklus I masih terdapat beberapa kekurangan, antara lain :
a.       Kekurangan Guru
1.      Guru masih agak canggung dalam melakukan pengajaran
2.      Guru belum sempurna dlaam menggunakan peta
3.      Dalam memberian tugas guru belum melakukan bimbingan

b.      Kekurangan Guru
1.      Siswa masih ada yang mengobrol
2.      Siswa masih ada yang belum jelas tentang tugas yang diberikan guru


c.       Kekurangan Guru dan Siswa
1.      Guru sudah melakukan pencapaian mengajar dengan baik
2.      Guru sudah memberikan materi pelajaran sesuai dengan kurikulum
3.      Guru sudah melakukan penilaian dengan cara post test.
4.      Siswa sudah mulai berani untuk bertanya.

5.      Rekomendasi Siklus I
Untuk melakkan tindakan berikutnya :
1.      Guru agar mempersiapkan mental dengan baik sehingga tidak canggung
2.      Guru agar menyempurnakan penggunaan peta
3.      Guru supaya melakukan bimbingan dalam memberikan tugas kepada siswa.

Siklus II
1.      Rencana Tindakan Siklus II
Pada siklus II skenarionya sama dengan siklus I, tetapi dengan melaksanakan perbaikan – perbaikan yang terdapat pada sisklus I dan dalam melaksanakan perbaikan siklus II, guru akan merencanakan tindakan dengan mengunakan alat peraga peta bersama guru dengan siswa, serta akan memberikan tugas – tugas yang sesuai.

2.      Pelaksanaan Tindakan Siklus II
Pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh guru adalah sebagai berikut :
1.      Guru memberikan salam kepada siswa
2.      Guru mengabsen siswa
3.      Guru memberikan motivasi dan apersepsi
4.      Guru menjelaskan materi tentang penggunaan peta
5.      Guru melakukan Tanya jawab tentang letak suatu daerah
6.      Guru memberikan tugas berupa test setiap akhir pembelajaran dengan test tertulis berbentuk isian 10 soal

3.      Refleksi Siklus II
Dari hasil pelaksanaan tindakan pada siklus II, maka dapat direfleksikan sebagai berikut :
Kelebihan Guru dan Siswa
1.      Guru sudah tidak canggung lagi dalam melakukan pengajaran
2.      Guru sudah melakukan Tanya jawab dengan baik
3.      Guru sudah membimbing siswa dalam mengerjakan tugas
4.      Siswa sudah jelas dalam menggunakan alat peraga
5.      Siswa sudah tidak mengobrol lagi.

Namun pada siklus II masih terdapat kekurangan guru dan siswa dalam pelaksanaan PBM, antara lain :
1.      Guru belum memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk menjawab pertanyaan.
2.      Sebagian kecil siswa masih belum melakukan aktivitas secara maksimal
3.      Guru terlambat masuk kelas 4 Rekomendasi Siklus II.

Dari hasil yang dilakukan oleh guru dan teman sejawat, maka dapat direkomendasikan sebagai berikut :
1.      Agar guru memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk menjawab pertanyaan
2.      Guru supaya memberian motivasi kepada siswa supaya belajar dengan baik
3.      Guru supaya datang tepat waktu sehingga tidak terlambat




Siklus III
Hasil tindakan siklus III
1.      Rencana Tindakan Siklus II
Tindakan yang dilakukan pada siklus III adalah Dengan cara menggunakan alat peraga peta/ globe yang diakhiri dengan test soal isian 10 soal.
2.      Pelaksanaan Siklus III
Hasil pelaksanaan tindakan siklus III
2.1  Guru member salam kepada siswa
2.2  Guru mengabsen siswa
2.3  Guru memberikan  motivasi dan apersepsi
2.4  Guru menjelaskan materi dengan alat peraga / globe
2.5  Guru melakukan Tanya jawab dengan letak suatu daerah
2.6  Guru memberikan lembar tugas kepada siswa
2.7  Guru menutup pelajaran dengan memberikan post tes.

3.      Refleksi Siklus III
Dari hasil tindakan dapat direfleksikan sebagai berikut :
1.      Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan
2.      Siswa sudah melakukan aktivitas dengan baik
3.      Guru sudah tidak terlambat lagi

Kelebihan guru dan siswa pada pelaksanaan tindakan penelitian Siklus III sudah seluruhnya baik dan hasilnya sudah memuaskan.

4.      Rekomendasi Siklus III
Dari hasil refleksi diatas, maka rekomendasi pada Siklus III, adalah sebagai berikut :
4.1  Guru akan mempertahankan sistem pengajaran yang sudah baik
4.2  Guru akan mengusahakan agar setiap proses pembelajaran menggunakan alat peraga.

Rencana pengembangan siklus dapat digambarkan sebagai berikut:

Observasi

Observasi

Observasi
Refleksi

Refleksi

Refleksi


Tindakan

Tindakan

Tindakan
Rekomendasi

Rekomendasi

Rekomendasi


Sumber : Petunjuk Praktis Penelitian Tindakan Kelas

3.1.3        Data dan Cara Pengambilan
1.        Sumber Data        :    Sumber data penelitian ini adalah siswa dan guru, penelitian atau teman sejawat.
2.        Jenis Data             :    Jenis data yang didapatkan adalah Data kualitatif dan data kuantitatif yang terdiri dari:
a.    Menanyakan kepada siswa, teman sejawat dan melihat hasil test.
b.    Menanyakan kembali kepada teman sejawat apakah penggunaan alat peraga peta/ globe sudah sesuai dengan materi pelajaran.

3.1.4        Indikator Kerja
Kriteria keberhasilan untuk menilai hasil kerja dalam kajian tindakan ini dipergunakan cara :
a.         Dengan membandingkan nilai pre test dan pos test
b.        Menghitung ketuntasan belajar dengan daya serap ini digunakan untuk menghitung daya serap materi yang telah disampaikan guru bagi setiap siswa untuk seluruh butir soal, dengan criteria sebagai berikut :

Jumlah Skor Tiap Siswa
Daya Serap  x 100
Siswa dikatakan tuntas belajar apabila :
1.      Secara perorangan, bila siswa memperoleh nilai 6,5 atau presentase ketercapaian 65%
2.      Ketuntasan belajar klasikal dicapai bila kelas tersebut terdapat > 85% siswa yang telah mendapat nilai 6,5 (dekdikbud, 1997:36)

5.      Variabel Penelitian
Variabel bebas, yaitu penggunaan alat peraga peta
Variabel terikat, yaitu Prestasi belajar.







BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1     Hasil dan Tindakan Siklus I
4.1.1 Hasil Observasi Siklus I
Untuk mendapat data prestasi dilakukan Pretest dan Postes dalam setiap proses pembelajaran. Karena ini untuk mengetahui ketentuan belajar. Berdasarkan hasil ulangan formatif mata pelajaran IPS kelas IX SMPN 1 Ambarawa yang telah dilakukan pada tanggal 15-10-2008 Memperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 1.Hasil Ulangan Foramtif.
Kriteria
Nilai
Jumlah Siswa
Prosentase
Keterangan
Kurang
Sedang
Baik
Baik Sekali
4,0 - 5,5
5,6 - 6,5
6,6 - 7,9
8,0 - 10
37
7
4
-
77,1 %
14,6 %
8,3 %
-

Jumlah
4,57
48
100 %

Sumber : Buku Nilai kelas IX F SMPN I Ambarawa

Tabel 1 menunjukan sebagian besar (77,1 %) sebelum tindakan memperoleh nilai kurang dan 7 siswa (14,6 %) mendapat nilai sedang, serta 4 siswa (8,3 %) memperoleh baik.

Nilai hasil ulangan sebelum tindakan 1 menunjukan nilai terendah 3,5 dan nilai tertinggi 7,0 dengan nilai rata-rata 4,57 nilai itu kriteria ketuntasan belajar.


Tabel 2. Hasil ulanagn setelah tindakan pelajaran IPS SMPM I Ambarawa
Kriteria
Nilai
Jumlah Siswa
Prosentase
Keterangan
Kurang
Sedang
Baik
Baik Sekali
Jumlah
4,0 – 5,5
5,6 – 6,5
6,6 – 7,9
8,0 – 10
5,60
23
14
7
4
48
47,9 5
29,2 %
14,6 %
8,3 %
100 %

Sumber : Buku Nilai Kelas IX F SMPN I Ambarawa

Tabel 2 menunjukan sebagian besar (47,9 %) siswa setelah tindakan  1 masih memperoleh nilai kurang baik. Kemudian 14 siswa (29,2 %) mendapat nilai sedang dan 7 Orang Siswa (14,6 %) mendapat nilai baik. Serta ada 4 siswa (8,3 %) mendapat nilai baik sekali. Dengan nilai rata-rata 5,60 nilai ini masih tergolong rendah beradasarkan kriteria ketuntasan belajar. Maka diadakan tindakan II untuk memperbaiki tindakan yang ke I. hasil ulangan pada tindakan I dapat dilihat pada tabel 2

REFLEKSI
Adapun refleksi yang harus dilakukan untuk melaksanakan tindakan pada siklus III adalah :
1.        Guru hendaknya memperhatikan aloksi waktu
2.        Guru menyampaikan materi hanya ceramah serius
3.        Guru hendaknya member perhatian anak yang kurang aktif
4.        Nilai rata-rata siswa masih kurang terlihat pada hasil prestasi rata-rata hanya 5,60.


4.2         Hasil dan Tindakan Siklus II
Hasil ulangan pada tindakan ke II diperoleh hasil pada table 3 yang di ringkas menjadi data-data dibawah ini :

Tabel 3. Hasil ulangan tindakan II Pelajaran IPS SMPN I Ambarawa
Kriteria
Nilai
Jumlah Siswa
Prosentase
Keterangan
Kurang
Sedang
Baik
Baik sekali
4,0 – 5,5
5,6 – 6,5
6,6 – 7,9
8,0 - 10
27
15
6
-
56,3 %
31,2 %
12,5 %

Jumlah
5,47
48
100 %

Sumber :Buku Nilai kelas IX F SMPN I Ambarawa

Tabel 3 menunjukan bahwa siswa sebelum tindakan ke II dilakukan yang memperoleh nilai kurang berjumlah 27 (56,3 %) nilai sedang 15 siswa            (31,2 %)dan 6 siswa (31,2 %) dan ada 6 siswa yang memperoleh nilai baik     (12,5 %).

Hasil ulangan tindakan II nilai terendah 4,0 dan nilai tertinggi 7,0 dengan rata-rata 5,47 tergolong kurang berdasarkan kriteria ketuntasan belajar.
Kemudian setelah diadakan tindakan II untuk mengetahui perubahan prestasi, maka dilakukan ulanagn hasilnya dapat dilihat pada table 4.

Tabel 4. Hasil ulangan Pelajaran IPS kelas IX F SMPN I Ambarawa
Kriteria
Nilai
Jumlah Siswa
Prosentase
Keterangan
Kurang
Sedang
Baik
Baik sekali
4,0 – 5,5
5,6 – 6,5
6,6 – 7,9
8,0 - 10
3
23
16
6
6,3 %
47,9 %
33,3 %
12,5 %

Jumlah
6,66
48
100 %

Sumber : Buku nilai Kelas IX F SMPN I Ambarawa


Tabel 4 atau diatas menunjukan bahwa siswa masih memperoleh nilai kurang. Kemudian ada 23 siswa (47,9 %) yang mendapat nilai sedang dan 16 siswa (33,3 %) mendapat nilai baik serta ada G siswa (12,5 %) yang mendapat nilai baik sekali. Dan rata-rata nilai yang didapat adalah 6,66 dan masih tergolong rendah berdasarkan kriteria ketuntasan belajar.

Maka berdasarkan hasil tersebut peneliti melanjutkan tindakan yang ke III untuk memperbaiki tindakan yang ke II.

REFLEKSI
Adapun refleksi yang harus diperhatikan untuk melaksanakan tindakan pada siklus III adalah :
1.        Guru Hendaknya menggunakan waktu yang saudah ditentukan
2.        Guru harus menggunakan alat peraga/globe
3.        Guru member kesempatan kepada siswa untuk bertanya
4.        Guru hendaknya member bimbingan dalam latihan
5.        Masih ada siswa yang belum berhasil dan belum aktif dalam pembelajaran.
       Terlihat prestasi rata-rata mendapat nilai 5,87

4.3         Hasil dan Tindakan Siklus III
Hasil ulangan pada tindakan III diperoleh hasil ringkasan data yang disajikan pada table 5.
Tabel 5. Hasil ulangan tindakan III mata pelajaran IPS kelas F SMPN I Ambarawa.
Kriteria
Nilai
Jumlah Siswa
Prosentase
Keterangan
Kurang
Sedang
Baik
Baik sekali
4,0 – 5,5
5,6 – 6,5
6,6 – 7,9
8,0-10
15
18
10
5
31,3 %
37,5 %
20,8 %
10,4 %

Jumlah
5,60
48
100 %

Sumber : Buku Nilai kelas IX F SMPN I Ambarawa.
Pada table 5 menunjukan bahwa siswa sebelum tindakan ke III dilakukan yang memperoleh nilai kurang bberjumlah 15 siswa (31,3 %), nilai sedang ada 18 siswa (37,5 %) dan siswa (20,8 %) memperoleh nilai baik serta 4 siswa (10,4 %) yang mendapat nilai baik sekali.

Hasil ulangan sebelumnya tindakan ke III niali terendah 4,0 dan nilai tertinggi 8,0 dengan rata-rata 5,92 tergolong kurang berdasarkankriteria ketuntasan belajar.

Selanjutnya setelah dilakukan tindakan III untuk mengerahui perubahan prestasi maka dilakukan ulangan hasilnya dapat dilihat pada table 6.

Tabel 6. Hasil ulangan setelah tindakan III Pelajaran IPS Kelas IX F SMPN I Ambarawa
Kriteria
Nilai
Jumlah Siswa
Prosentase
Keterangan
Kurang
Sedang
Baik
Baik sekali
4,0 – 5,5
5,6 – 6,5
6,6 – 7,9
8,0 - 10
-
14
19
15
-
29,2 %
39,5 %
31,3 %

Jumlah
6,60
48
100 %

Sumber : Buku Nilai kelas IX F SMPN I Ambarawa

Berdasarkan Tabel 6 pada tindakan ke III prestasi siswa sudah meningkat dan menunjukan bahwa siswa sudah aktif dalam belajar IPS. Hasil tersebut dilihat dari siswa nilai sedang dan 19 siswa (39,5 %) mendapat nilai baik, serta 15 siswa (31,3 %) mendapat nilai baik sekali.

Berarti pada tindakan ke II siswa sudah dapat di kreateriakan ketuntasan belajar dalam belajar dengan mendapat nilai rata-rata mencapai 7,11



REFLEKSI
Pada tindakan siklus III guru dalam melaksanakan tindakan sudah menunjukan kreativitas siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS. Dan hasilnya dapat dilihat dari prestasi yang dapat di peroeh siswa yaitu rata-rata 7,11.

Dari table 8 menunjukan bahwa sebagian besar (45% siswa setelah tindakan ke III atau setelah proses belajar mengajar dilakukan dan di dukung dengan dan penggunaan alat peraga peta/globe memperoleh nilai dan baik sampai baik sekali dan tidak ada siswa yang memperoleh nilai kurang.

Nilai ulangan setelah tindakan ketiga menunjukan nilai terendah 6,0 dan tertinggi 8,0 dengan nilai rata-rata 7,11 dan tergolong baik berdasarkan kriteria ketuntasan belajar.

Berdasarkan uraian diatas berarti siswa dari sebelum tindakan III dan tindakan III selesai nilai siswa meningkat dari rata-rata 5,91 menjadi 7,11 hal ini menandakan adanya peningkatan nilai siswa sebelum tindakan dan sesudah tindakan.

Untuk mengetahui nilai siswa sebelum dan sesudah tindakan III dapat dilihat pada table 5. Setelah tindakan I,II,III akhir pokok bahasan dilakukan ulangan tes untuk mengetahui ketuntasan belajar mengajar secara klasikal dengan daya serap yang diperoleh siswa yang dapat dilihat pada table 7. Ini dapat diketahui yang tuntas dan tidah tuntas belajarnya adalah sebagai berikut :
No
Kriteria
Jumlah Siswa
Prosentase
Keterangan
1
2
6,5
6,0
44
4
91,66 %
8,34 %
Tuntas
Tidak Tuntas
Jumlah
5,60
48
100 %






Sumber : Buku Nilai kelas IX F SMPN I Ambarawa
Tabel 7 Menunjukan hasil ketentuan belajar setelah selesai tiga kali tindakan, siswa tuntas belajar secara klasik memperoleh 91,66 % maka kelas ini tergolong tuntas belajar karena 85% dari jumlah siswa telah mencapai daya serap 65 %. Hal ini berarti alat peraga peta globe dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas.


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1         Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang dilakukan oleh penulis dan dianalisis data yang telah dikemukakan diatas maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1.        Dengan menggunakan alat peraga peta dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
2.        Secara Klasikal ketuntasan belajar mencapai 91,66 % hal ini membukti alat peraga.
3.        Mulai dari siklus I sampai siklus III selalu mengalami peningkatan. Hal ini berarti harus ada tindak lanjut dalam proses pembelajaran.
4.        Rata-rata nilai prestasi belajar pada setiap siklus meningkat siklus I 5,60 % siklus 116,66 % siklus 117,11 %
5.        Ketuntasan belajar siklus 125 %, siklus 117,5 % dan siklus III         91,66 %.

5.2         Saran
1.        Hendaknya guru dalam menyajikan dapat menggunakan alat peraga yang ada
2.        Hendaknya guru kreatif dalam menyampaikan alat peraga dalam pelajaran.


DAFTAR PUSTAKA

Arsyad Umar. 2003. IPS Terpadu untuk SMPN Kelas IX Penerbit Erlangga. Jakarta

Eko Suyanto. 2005. Pemanfaatan Media Pembelajran. Penerbit Universitas Lampung. (Modul)

Hamalik,Oemar. 1989. Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan belajar. Pnenerbit Tarsito Bandung. Halaman 85

I.G.A.K. Wardani. 2004 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Buku Metode Pokok. Penerbit Univrsitas Terbuka Jakarta.

Suyoto. 2005. PenelitianTindakan Kelas (PTK). Penerbit Universitas Lampung (Modul).


GAMBARAN PEMBELAJARAN 3 SIKLUS

1.   





PERBAIKANRENCANA
 


PELAKSANAAN
 


RENCANA TINDAKAN
 

OSERVASI
PENGAMATAN
 
SIKLUS I












REFLEKSI
 
                                                 SIKLUS II



















  1. SIKLUS III
     



    REFLEKSI                             
     








     










3.     







Sumber : Petunjuk Buku PTK (Peneliti Tindakan Kelas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar